Hidup Penuh Pilihan
"Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu"
Hidup ini penuh dengan pilihan. Sejak kecil kita sudah dihadapkan dengan berbagai pilihan yang akan sangat menentukan kemana langkah kita selanjutnya. Kita memilih apakah mau rajin belajar atau malas-malasan, apakah kita mau hidup teratur atau acak-acakan, menuruti orang tua atau membangkang, jujur atau bohong dan sebagainya. Hingga dewasa pilihan-pilihan hidup justru menjadi semakin banyak dan kompleks. Apakah kita mau mengambil pekerjaan tertentu atau terus mencari atau malah memilih untuk bermalas-malasan, apakah kita mau membantu orang lain atau terus berfoya-foya, memilih pasangan hidup, dan lain-lain. Ketika beberapa orang mengira bahwa garis hidupnya berjalan tanpa pilihan, sesungguhnya manusia hidup dengan begitu banyak pilihan setiap harinya. Meski sebagian menjalani hidup dengan paksaan, sadar atau tidak kita semua bisa memilih apa yang hendak kita putuskan pada setiap saat. Dan setiap keputusan itu akan berdampak pada masa depan kita, bahkan bisa berdampak pada orang lain pula. Kita perlu pertimbangan yang matang untuk memilih setiap langkah karena mengambil dan memutuskan sebuah pilihan itu seringkali bukanlah hal yang mudah.
Alkitab menunjukkan betapa Tuhan pun memberikan pilihan-pilihan kepada kita. Meski Tuhan menginginkan anak-anakNya untuk menjadi orang yang taat dan patuh kepadaNya agar tidak luput dari keselamatan yang telah Dia anugerahkan kepada kita dan bisa berhasil dalam hidup sesuai rencanaNya, tapi manusia tidaklah Dia ciptakan sebagai robot-robot tanpa kehendak. Tuhan memberi manusia kebebasan untuk memilih jalan hidupnya sendiri, termasuk untuk memilih jalan hidup yang bertentangan dengan kehendakNya dan FirmanNya. Tapi ingatlah bahwa biar bagaimanapun ada konsekuensi-konsekuensi yang akan datang dari setiap keputusan yang kita ambil. Dan itu tergambar dalam banyak ayat. Hari ini saya rindu mengajak teman-teman untuk melihat beberapa ayat yang menyinggung hal ini.
Dalam Amsal kita bisa menemukan banyak ayat yang menunjukkan hal positif dan negatif dari keputusan yang kita ambil. Beberapa diantaranya berbunyi sebagai berikut: "Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu." (Amsal 12:1), "Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak." (Amsal 20:3), "Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat, tetapi nama orang fasik menjadi busuk." (Amsal 10:7). Dalam Mazmur kita bisa menemukan juga, misalnya "Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan; tetapi pendurhaka-pendurhaka akan dibinasakan bersama-sama, dan masa depan orang-orang fasik akan dilenyapkan." (Mazmur 37:37-38). Lihatlah dalam ketiga ayat ini terdapat pesan yang berbanding terbalik, beberapa diantaranya terdengar cukup keras. Tuhan mengatakan ada manusia yang dungu, bodoh dan fasik, tetapi di sisi lain ada yang bijaksana, terhormat dan dipenuhi berkat. Termasuk yang mana kita saat ini, itu tergantung dari mana yang kita pilih. Ayat-ayat ini menggambarkan dengan jelas bahwa hidup penuh dengan pilihan, dan kita bisa memilih kita hendak menjadi seperti apa.
Kehendak bebas dari Tuhan bagi kita untuk memilih langkah hidup kita sesungguhnya merupakan bukti kasihNya yang besar kepada kita. Dia tidak menginginkan kita menjadi robot-robot tanpa nyawa, atau bagaikan lembu atau kuda yang harus terus diikat tali kekang atau dicambuk setiap saat agar patuh. Tidak, Tuhan tidak membuat kita seperti itu. Dia membuat kita dengan istimewa seperti gambarNya sendiri, dan sangat ingin kita bisa patuh dan taat kepadaNya tanpa harus diikat dan dicambuk dengan kasar. Tuhan ingin kita bersekutu denganNya dalam kelembutan, dalam kasih yang mesra, untuk itu Dia memberi begitu banyak Firman yang berisi peringatan-peringatan mengenai jalan yang hendak kita pilih.
Dalam kitab Ulangan kita bisa melihat sebuah pesan yang langsung mengacu kepada pilihan ini. "Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka." (Ulangan 30:19-20). Dengan jelas Firman Tuhan berkata bahwa ada pilihan yang dihadapkan kepada kita yang bisa bermuara pada ujung yang sama sekali berbeda. Kehidupan dan kematian, berkat atau kutuk itu menjadi arah atas pilihan-pilihan kita. Dan kerinduan Tuhan bukanlah kepada kematian kita, tetapi justru kepada kehidupan. Dan ayat ini jelas mengatakan hal itu dengan menjabarkan bagaimana caranya kita memilih kehidupan dan apa yang bisa kita peroleh dari pilihan yang benar itu. Sebelum Yosua mangkat, ia pun sempat menyampaikan seruan agar bangsanya bijaksana dalam memilih. "Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN. Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" (Yosua 24:14-15). Semua ini menggambarkan bahwa ada pilihan yang bisa bebas kita ambil, tetapi konsekuensi dari pilihan itu jelas ada, dan Tuhan sudah mengingatkan pilihan mana yang terbaik untuk kita ambil. Bagaimana caranya untuk mengambil pilihan yang benar, dan apa yang akan kita peroleh dari pilihan yang benar itu, semua sudah dicatat dengan jelas dalam Alkitab.
Hidup ini penuh pilihan dan akan selalu berisi pilihan. Pilihlah untuk hidup seperti jalan yang diinginkan Tuhan dan nikmati senyum kasihNya yang berkenan terhadap pilihan kita. Atau sebaliknya, kita bisa saja memilih yang bodoh atau dungu, lalu masuk ke dalam kehancuran atau kematian. Pilihan manapun yang kita ambil akan menentukan masa depan kita. Pilih yang mana?
Bijaklah dalam menentukan pilihan agar tidak salah langkah