Sihir, Cara Kerja, Akibat dan Mengobatinya
1. Pengertian Sihir
Sihir berasal dari bahasa Arab "Sahara" yang artinya waktu antara gelap dan terang, dari turunan kata itu kita juga mengenal kata "sahur" yang artinya makan pada waktu hari masih gelap (remang-remang) sampai menjelang fajar. Menurut bahasa (etimologi), sihir berarti sesuatu yang halus dan tersembunyi.
Sedangkan menurut syara' (terminologi) sebagaimana yang disebutkan oleh Abu Muhammad Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah al-Maqdisi, ia berkata: "Sihir adalah jimat-jimat, jampi-jampi, mantera-mantera dan buhul-buhul (yang ditiup) yang dapat berpengaruh pada hati akal dan badan. Maka sihir dapat menyakiti, membunuh dan memisahkan suami dengan isterinya, membuat orang saling membenci, atau membuat dua orang saling mencintai. Allah berfirman:
وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّـٰثَـٰتِ فِى ٱلۡعُقَدِ
dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul (Q.S. Al-Falaq: 4) .
Sihir adalah tipu daya syaitan melalui walinya (tukang sihir, dukun, paranormal, orang pinter,
dan lain-lain) Sihir mempunyai hakikat dan pengaruh, karena itu kita
diperintahkan berlindung kepada Allah dari pengaruh sihir. Sihir, guna-guna dan lainnya tidak akan mengenai seseorang kecuali dengan izin Allah swt.
وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِۦ مِنۡ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ
Dan mereka itu [ahli sihir] tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin Allah. (Q.S. Al-Baqarah: 102).
Arti lain dari sihir
adalah, “Segala sesuatu yang halus dan lembut.” Maksudnya segala hal
yang tersembunyi, samar dan tidak terlihat asal usulnya, sehingga menipu
pandangan sehingga seakan akan melihat sesuatu, padahal sebenarnya
sesuatu itu tidak ada.
Secara bahasa sihir juga berarti penjelasan yang menarik sebagaimana disebutkan dalam hadits: “Sesungguhnya sebagian dari penjelasan itu sihir. “
Imam Al-Qurtubi angkat bicara mengenai sihir yakni mengelabui pandangan dengan cara menipu, seperti seseorang yang melihat fatamorgana dari kejauhan dan ia mengiranya seolah-olah itu adalah air. Sedangkan Imam Al-Kurmani
menyebutkan bahwa sihir adalah perkara atau hal yang menyalahi adat
kebiasaan dan bersumber dari jiwa yang jahat tetapi tidak mustahil untuk
dikalahkan.
2. Hakikat Ilmu SIhir
- Ayat tentang sihir: وَٱتَّبَعُواْ مَا تَتۡلُواْ ٱلشَّيَـٰطِينُ عَلَىٰ مُلۡكِ سُلَيۡمَـٰنَۖ وَمَا ڪَفَرَ سُلَيۡمَـٰنُ وَلَـٰكِنَّ ٱلشَّيَـٰطِينَ كَفَرُواْ يُعَلِّمُونَ ٱلنَّاسَ ٱلسِّحۡرَ وَمَآ أُنزِلَ عَلَى ٱلۡمَلَڪَيۡنِ بِبَابِلَ هَـٰرُوتَ وَمَـٰرُوتَۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنۡ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَآ إِنَّمَا نَحۡنُ فِتۡنَةٌ۬ فَلَا تَكۡفُرۡۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنۡهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِۦ بَيۡنَ ٱلۡمَرۡءِ وَزَوۡجِهِۦۚ وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِۦ مِنۡ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمۡ وَلَا يَنفَعُهُمۡۚ وَلَقَدۡ عَلِمُواْ لَمَنِ ٱشۡتَرَٮٰهُ مَا لَهُ ۥ فِى ٱلۡأَخِرَةِ مِنۡ خَلَـٰقٍ۬ۚ وَلَبِئۡسَ مَا شَرَوۡاْ بِهِۦۤ أَنفُسَهُمۡۚ لَوۡ ڪَانُواْ يَعۡلَمُونَ Artinya: Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman [dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir], padahal Sulaiman tidak kafir [tidak mengerjakan sihir], hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir [mengerjakan sihir]. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan [sesuatu] kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan [bagimu], sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang [suami] dengan isterinya.Dan mereka itu [ahli sihir] tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfa’at. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya [kitab Allah] dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah: 102).
- Nabi Sulaiman tidak mengajarkan sihir. Ilmu-ilmu sihir merupakan sesuatu yang sangat membahayakan. Dan apabila ilmu sihir itu dipraktekan maka betapa jahat seseorang yang mempraktekan tersebut. Dalam surat Al-Baqarah 102 diterangkan bahwa Sulaiman dituduh oleh orang-orang kafir sebagai tukang sihir atau ahli sihir. Dimana ilmu-ilmu sihir itu didapat atau diajarkan setan kepada Sulaiman. Padahal sesungguhnya Sulaiman bukanlah seorang tukang sihir. Hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir).
- Mengamalkan sihir dihukumi kafir. Setan memang kafir,karena ajaran sihirnya. Sehingga logikanya adalah sebagai berikut, apabila seseorang mempunyai ilmu sihir kemudian mengamalkannya maka ia termasuk setan. Dan setan adalah kafir, maka orang yang mengikuti setan termasuk dianggap kafir terhadap Allah. Kemudian timbul pertanyaan di hati kita, kenapa dua malaikat Harut dan Marut itu mengajarkan sihir kepada manusia? Tidak, Harut dan Marut tidak mengajarkan sihir kepada manusia dan tidak menganjurkan amalan sihir itu. Namun Harut dan Marut adalah dua malaikat yang memberi cobaan atas perintah Allah. Firman Allah selanjutnya: “Sedang keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seorang pun sebelum mengatakan: sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu, sebab itu janganlah kamu kafir."
- Hukuman untuk tukang sihir. Selanjutnya dikatakan oleh Imam Abu Hanifah bahwa tukang sihir itu harus dibunuh, hal ini bila diketahui bahwa ia benar-benar melakukannya (sebagai tukang sihir) baik menurut pengakuannya sendiri, atau pun dari beberapa saksi yang menyatakan bahwa dia adalah tukang sihir, dengan mengemukakan sifat-sifat yang menunjukkan identitasnya sebagai bukti bahwa dia benar-benar tukang sihir. Tukang sihir yang mengikrarkan bahwa dirinya telah bertaubat dan tidak akan melakukan perbuatan sihir itu tidak dapat diterima, sehingga dia harus dijatuhi hukuman atau sanksi. Tetapi kalau dia mengaku pernah mempraktekan sihirnya hanya sekali saja, kemudian ia meninggalkannya bertahun-tahun lamanya, maka pernyataan dan pengakuannya itu dapat diterima sehingga tidak boleh dibunuh. Pandangan Abu Hanifah terhadap si tukang sihir memang keras. Hal itu karena dia benar-benar memperhatikan sabda Rasulullah sebagai berikut:"Bunuhlah semua tukang sihir pria maupun wanita." Maka para sahabat pernah membunuh tiga orang ahli sihir.
- Nabi saw. pernah kena sihir. Pengaruh sihir tidak hanya mengenai pada orang-orang biasa. Namun Rasulullah Saw pun pernah terkena sihir. Barangkali karena itulah sehingga ada perintah untuk membunuh semua tukang sihir baik pria maupun wanita. Dan mungkin karena hal itulah sehingga Abu Hanifah sangat membenci tukang sihir dengan segala prakteknya. Rasulullah memang pernah disihir oleh orang Yahudi. Akibat dari pengaruh sihir tersebut maka tubuh Rasulullah terasa sakit. Hal ini telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Aisyah. Berhubungan dengan kejadian sihir yang mengenai Rasulullah Saw, Allah Swt menurunkan wahyunya sebagai berikut: قُلۡ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلۡفَلَقِ (١) مِن شَرِّ مَا خَلَقَ (٢) وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (٣) وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّـٰثَـٰتِ فِى ٱلۡعُقَدِ (٤) وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (٥) “Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai Subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembuskan pada buhul-buhl, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.” (QS.Al-Falaq: 1-5).
Dari berbagai dasar yang
telah dikemukakan di atas maka sampailah kita pada suatu kesimpulan
bahwa sesungguhnya para ulama sepakat untuk menghukumi sihir itu haram dilakukan.
Barangsiapa yang melakukan atau mempraktekkan ilmu-ilmu sihir maka ia
termasuk dari golongan setan. Sudah pasti, mereka akan bersekutu dengan
setan dan melakukan ajarannya. Setan adalah makhluk yang kafir, maka
barangsiapa yang mengikuti setan maka dia termasuk kafir.
B. Upaya mengobati jika sudah terkena Kemudian, jika ada orang yang mengalami ujian dengan terkena sihir, hendaknya dia mengharap pahala kepada Allah atas musibah ini, dan berusaha mengobatinya. Pengobatan sihir bisa dilakukan dengan dua cara: 1. Cara Pertama, dengan ruqyah yang sesuai syariat. Di antara metode yang pernah dipraktikkan dan itu mujarab adalah 1. Mandi dengan air yang telah dicampur daun bidara. Persiapan: Siapkan 7 daun bidara hijau, dan seember air yang cukup untuk mandi. Caranya:
a. Haluskan daun bidara dengan ditumbuk, dan campurkan ke dalam air yang telah disiapkan.
b. Baca ayat-ayat berikut di dekat air (di luar kamar mandi):
1) Baca ta’awudz: a-‘uudzu billahi minas syaithanir rajiim
2) Ayat kursi (QS. Al-Baqarah: 255)
3) QS. Al-A’raf, dari ayat 117 sampai 122
4) QS. Yunus, dari ayat 79 sampai 82
5) QS. Taha, dari ayat 65 sampai 70
6) Surat Al-Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
7) Minumkan air tersebut di atas 3 kali (bisa gunakan gelas kecil)
8) Gunakan sisanya untuk mandi.
9) Cara seperti ini bisa dilakukan beberapa kali, sampai pengaruh sihirnya hilang. (Metode ini disebutkan oleh Dr. Said bin Ali bin Wahf al-Qohthani dalam buku beliau Ad-Dua wa Yalihi Al-Ilaj bi Ar-Ruqa, Hal. 35). 2. Membaca ruqyah kemudian ditiupkan Caranya:
a. Baca surat Al-Fatihah, ayat kursi, dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
b. Ulangi sebanyak 3 kali atau lebih
c. Baca ayat di atas, sampil ditiupkan dan diusapkan ke bagian tubuh yang sakit.
d. Baca doa-doa ketika menjenguk orang sakit. 2. Cara Kedua, menghancurkan simpul sihir Cara kedua ini adalah metode menghilangkan sihir yang paling mujarab. Hanya saja, cara kedua ini agak sulit dilakukan, karena harus diketahui simpul sihir yang ditanam oleh dukun. Jika simpul sihir ini bisa dihancurkan maka pengaruh sihir akan hilang total. Simpul ini bak pangkalan militer bagi si dukun untuk menyihir objek sasaran. Sebagaimana hal ini pernah dialami oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti yang disebutkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.
3. Cara Menghindari Dan Mengobati Sihir
A. Upaya menghindari /mencegah : 1. Berusaha melaksanakan kewajiban, menjauhi larangan, dan bertaubat dari setiap maksiat. Semua aktivitas ini akan menjadi sebab Allah melindunginya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberikan beberapa pesan kepada Ibnu Abbas, diantaraya: احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ “Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kamu jumpai Dia di hadapanmu…” (HR. Ahmad 2669, Tirmidzi 2516, dan dishahihkan al-Albani). Makna hadis: – Jagalah Allah : Jaga aturan Allah, laksanakan kewajiban dan hindari yang diharamkan. – Kamu jumpai Dia di hadapanmu: Allah akan menolongmu dalam setiap keadaan yang engkau butuhkan. 2. Banyak membaca Al-qur'an atau dzikir lainnya. Di antarannya adalah dzikir pagi petang dan dzikir sebelum tidur. Jadikan aktivitas ini sebagai wirid harian. Orang yang rajin berdzikir, membaca Alquran, hatinya akan senantiasa hidup. Lebih dari itu, Allah menjanjikan orang yang membaca dzikir pagi petang, dia akan mendapatkan perlindungan dari-Nya. 3. Makan tujuh kurma Madinah setiap pagi. Ini berdasarkan hadis dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من أكل سبع تمرات مما بين لابتيها حين يصبح، لم يضره سم حتى يمسي
“Siapa yang makan tujuh kurma dari daerah ini (Madinah) ketika pagi, maka tidak akan terkena bahaya racun, sampai sore.” (HR. Muslim 2047).
Dalam riwayat lain, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من اصطبح بسبع تمرات عجوة لم يضره ذلك اليوم سم ولا سحر
“Siapa yang sarapan dengan 7 kurma ajwah, maka racun dan sihir tidak akan membahayakannya di hari itu.” (HR. Bukhari 5779 dan Muslim 2047).
B. Upaya mengobati jika sudah terkena Kemudian, jika ada orang yang mengalami ujian dengan terkena sihir, hendaknya dia mengharap pahala kepada Allah atas musibah ini, dan berusaha mengobatinya. Pengobatan sihir bisa dilakukan dengan dua cara: 1. Cara Pertama, dengan ruqyah yang sesuai syariat. Di antara metode yang pernah dipraktikkan dan itu mujarab adalah 1. Mandi dengan air yang telah dicampur daun bidara. Persiapan: Siapkan 7 daun bidara hijau, dan seember air yang cukup untuk mandi. Caranya:
a. Haluskan daun bidara dengan ditumbuk, dan campurkan ke dalam air yang telah disiapkan.
b. Baca ayat-ayat berikut di dekat air (di luar kamar mandi):
1) Baca ta’awudz: a-‘uudzu billahi minas syaithanir rajiim
2) Ayat kursi (QS. Al-Baqarah: 255)
3) QS. Al-A’raf, dari ayat 117 sampai 122
4) QS. Yunus, dari ayat 79 sampai 82
5) QS. Taha, dari ayat 65 sampai 70
6) Surat Al-Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
7) Minumkan air tersebut di atas 3 kali (bisa gunakan gelas kecil)
8) Gunakan sisanya untuk mandi.
9) Cara seperti ini bisa dilakukan beberapa kali, sampai pengaruh sihirnya hilang. (Metode ini disebutkan oleh Dr. Said bin Ali bin Wahf al-Qohthani dalam buku beliau Ad-Dua wa Yalihi Al-Ilaj bi Ar-Ruqa, Hal. 35). 2. Membaca ruqyah kemudian ditiupkan Caranya:
a. Baca surat Al-Fatihah, ayat kursi, dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
b. Ulangi sebanyak 3 kali atau lebih
c. Baca ayat di atas, sampil ditiupkan dan diusapkan ke bagian tubuh yang sakit.
d. Baca doa-doa ketika menjenguk orang sakit. 2. Cara Kedua, menghancurkan simpul sihir Cara kedua ini adalah metode menghilangkan sihir yang paling mujarab. Hanya saja, cara kedua ini agak sulit dilakukan, karena harus diketahui simpul sihir yang ditanam oleh dukun. Jika simpul sihir ini bisa dihancurkan maka pengaruh sihir akan hilang total. Simpul ini bak pangkalan militer bagi si dukun untuk menyihir objek sasaran. Sebagaimana hal ini pernah dialami oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti yang disebutkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.
Semoga bermanfaat.
Sumber:
Syarah Aqidah ASWJ, hal.460-461, Yazid bin Abdul Qadir Jawaz, Penerbit: Pustaka Imam Syafi'i.
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ
ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
http://www.islampos.com/hukum-hukum-sihir-menurut-islam-48244/
http://www.konsultasisyariah.com/obat-sihir/
Ikuti kami melalui RSS 2.0.